Minggu, 2 Juni 2013 tepatnya pada pukul 11.20 WIB tadi saya coba mengerjakan beberapa project yang telah terbengkalai beberapa waktu karena kesibukan. Mulai saya kerjakan satu demi satu project tersebut, mulai mecari data yang diperlukan, menyusun ulang sebuah artikel, dan mencari gambar yang cocok untuk sebuah artiker yang hendak saya publish di web komersial.
Memang sebaiknya sebuah artikel tertentu harusnya ikut disertakan gambar-gambar yang bertemakan sama dengan isi artikel. Gambar tersebut berfungsi sebagai pemanis dari sebuah artikel dan dapat dijadikan sebagai pintu masuk orang guna membaca artikel yang kita publish (menarik orang untuk membaca artikel). Dengan tujuan tersebut maka pembuatan gambar untuk sebuah artikel harus semenarik mungkin. Gambar yang menarik akan mengundang orang untuk mengetahui apa sebenarnya yang hendak dikumunikasikan pada sebuah artikel. Atau paling tidak, jika orang tidak tertarik untuk membaca artikelnya, orang tertarik untuk melihat gambarnya.
Mulai saya search melalui mbah google (kebanyakan orang menyebutnya sebagai ‘mbah’ bukan karena umurnya yang tua namun karena kemampuannya menyuguhkan sebuah artikel yang tidak diragukan lagi. Sekali ketikan kata kunci, enter, langsung berbagai informasi yang hendak kita cari ia suguhkan). Pencarian melalui mesin pencari google tidak membuahkan hasil seperti yang saya kehendaki, maka saya coba obrak-abrik file-file foto yang ada di hardist laptop yang sudah sesak dengan file-file yang tersimpan, karena memang laptopku termsuk edisi lama yang kapsitas hardistnya tergolong kecil. Saya buka folder satu demi satu, saya pilah file yang ada di dalamnya. Sampai pada sebuah folder yang saat itu saya berinama ‘JOGJA’, ya,,,foldernya bernama Jogja. Mungkin pada saat itu saya menamakan folder tersebut dengan nama Jogja karena memang isinya adalah file-file foto dokumentasi dari kegiatan saya dan teman-teman sewaktu masih mahasiswa tenaga penyuluh lapangan di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung yang memang sedang ada kegiatan kunjungan industry ke Jogja.
Satu satu file saya amati, dan smakin saya amati ada rasa tertentu yang timbul di hati saya. Tak terasa rupanya saya kangen dengan teman-teman seperjuangan saya yang saat itu bersama-sama berjuang di kampus yang sama. Tiga tahun sudah kami berpisah, karena memang setelah menyelesaikan pendidikan di kampus, kami wajib kembali ke daerah masing-masing guna memenuhi kontrak kerja kami sebagai tenaga penyuluh lapangan di Kementerian Perindustrian dengan lokasi kerja daerah masing-masing asal mahasiswa. Dan selama tiga tahun pula kami hidup bersama dalam suatu wadah mahasiswa TPL STT Tekstil Bandung.
Banyak suka dan duka yang kami jalani bersama ataupun suka dan duka yang dijalani sendiri, aaaahhhhh saya lebih tertarik mengenang suka dan duka bersamaan saja, soal yang pribadi biarkanlah kami sendiri yang merasakannya,,,,he Tahun 2007 adalah awal mula kami dipertemukan, berasal dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia kami menuju ke Bandung guna menerima beasiswa dari Kementerian Perindustrian. Kebanyakan dari kami berasal dari daerah sehingga awan mengenai Bandung, tidak mempunyai sanak keluarga adalah perjalanan yang harus kami lalui di awal perjuangan di Bandung, tak sedikit dari kami yang ahirnya harus menginap di masjid karena memang belum mempunyai tempat tinggal.
Waktu berlalu, seperti layaknya mahasiswa biasanya. Kegiatan ospek, organisasi, social kami jalani dengan pilihan masing-masing. Dan yang membuat perjalanan ini menjadi jauh lebih special bukan hanya karena rutinitas seperti dilalui mahasiswa pada umumnya. Status sebagain mahasiswa besasiswa Kementerian Perindustrian menjadikan –kalau saya boleh bilang- kami sepesial. Betapa tidak, semua fasilitas kami dapatkan. Semua kegiatan berhubungan kuliah kami dapatkan. Dan memang itulah yang menjadi kebersamaan kami jadi semakin tak terlupakan.
Saya sangat ingat ketika teman-teman harus berungkali menghadap kepala sekolah (red- rector) karena suatu keperluan tertentu mengenai mahasiswa TPL. Saya sangat ingat ketika saya menjadi ketua angkatan pertama yang sangat otoriter memaksakan kehendak kepada semua teman-teman. Dan untuk ini saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada teman-teman. Maaf, saat itu masih sangat idealis… ^_^ Dan sangat ingat dengan tragedi 42 dengan kekonyolan bapak kos yang memasang kamera di salah satu kamar cewe. Ada-ada saja, dasar bapak kos yang aneh.
Begitupun dengan perjalanan-perjalanan yang kami lalui, karena memang sebagai mahasiswa tenaga penyuluh lapangan kami sering melakukan kunjungan industry ke suatu daerah tertentu. Mulai dari Bogor, Cirebon, Pekalongan, Semarang, Jepara, Jogja, Tasik, dan Garut, serta daerah lokalan Bandung tentunya. Disaat tersebutlah berbagai cerita menarik dan kekonyolan dari teman-teman menghasilkan gelak tawa yang tiada pernah terlupa. Sungguh kenangan yang takkan pernah terlupa. Mungkin suatu saat saya akan menuliskan dalam bagian-bagian tertentu. Dan untuk tulisan yang ini saya cukupkan di sini. Tidak bisa konsentrasilagi menahan ketawa kekonnyolan teman-teman semua saat itu….. :D
Special thanks to kelas Kimia Teksil: Uphy, Anita, Ayu, Desy, Didi, Dina, Dwi Kusuma, Dwi Darmawan, Emay, Endar, Eva, Rina, Haya, Hendi, Iin, Fahmi, Ela, Linda, Rendi, Metha, Nefeg, Helin, Nova, Novi, Ratih, Rohadi, Mimin, dan Vina.
Special also to kelas Teknik Tekstil: Egi, Agung, Alan, Anis, Ari, Arif, Dewi, Dian, Dwi, Adit, Isnaini, Ivan, Joko, Yono, Mei, Sodhik, Fadli, Muhdi, Mustafa, Dayah, Omay, Riyanto, Robi, Sarah, Sukir, Tati, Nona, Wahyu, Waris, dan Ferdi.
Dan untuk almarhum Kiki Ridwan, you always the best friend.